Dalam buku sejarah, industri film Indonesia telah mencapai perjalanan panjang yang penuh warna. Bermula pada tahun 1926, L. Heuveldorp, seorang Belanda, memproduksi film hitam putih “Loetoeng Kasaroeng” – film pertama dengan cerita yang diangkat dari folklor lokal. Sejak itu, industri film nasional telah melalui fase-fase berbeda, termasuk zaman keemasan pada tahun 1980-an hingga saat ini dimana film-film Indonesia mendapat pengakuan internasional. Di sisi lain, perjalanan ini juga diwarnai dengan masa penjajahan dan reformasi politik yang berpengaruh besar terhadap perkembangan dan dinamika perfilman. Kini, dengan semakin berkembangnya teknologi, membuat industri film Indonesia berpotensi untuk terus tumbuh dan berkembang.