Keberlanjutan Hijau: Inovasi Baru di Industri Film Indonesia

Penjelasan Tentang Keberlanjutan Hijau dalam Industri Film Indonesia

Keberlanjutan hijau dalam industri film Indonesia merupakan konsep yang mendorong produksi film yang ramah lingkungan. Meski masih baru, ide ini mulai mendapat perhatian sebagai upaya penting dalam mengurangi dampak negatif industri film terhadap lingkungan. Sebagai referensi, Marissa Anita, seorang aktris dan aktivis lingkungan menyatakan, "Industri film telah lama dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah dan polusi. Dengan menerapkan prinsip keberlanjutan hijau, kita bisa membangun industri yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan."

Di balik layar, produksi film seringkali melibatkan penggunaan sumber daya alam secara berlebihan, pemborosan energi, dan produksi sampah yang besar. Konsep keberlanjutan hijau mencoba mengatasi masalah-masalah tersebut melalui penggunaan teknologi dan praktek-produk yang lebih ramah lingkungan. Sebagai contoh, produser dapat memilih untuk menggunakan panel surya sebagai sumber energi atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lokasi syuting.

Melihat Lebih Dekat: Inovasi Baru dalam Penerapan Keberlanjutan Hijau di Industri Film Indonesia

Beberapa inovasi menarik telah muncul dalam usaha mengimplementasikan keberlanjutan hijau di industri film Indonesia. Salah satunya adalah penggunaan aplikasi digital untuk skrip dan manuskrip, mengurangi konsumsi kertas yang berlebihan. Menurut Adinia Wirasti, seorang aktris dan produser, "Dengan aplikasi ini, kita tidak hanya mengurangi sampah, tapi juga membuat proses syuting menjadi lebih efisien."

Selain itu, beberapa studio film juga mulai memanfaatkan teknologi VR (Virtual Reality) untuk mendesain set syuting secara digital, sehingga meminimalisir pemborosan material. Selain bisa menghemat bahan, pendekatan ini juga memungkinkan kreasi set dengan skala lebih besar tanpa merusak lingkungan.

Perusahaan produksi film juga bergerak menuju sumber energi terbarukan. Sebagai contoh, MD Pictures, salah satu rumah produksi film terbesar di Indonesia, berencana untuk beralih ke panel surya. Dengan demikian, energi yang digunakan dalam produksi film bisa lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Namun, perubahan ini tentu membutuhkan komitmen dari semua pihak di industri film. Seperti kata Wirasti, "Ini bukan hanya tanggung jawab produser atau sutradara, tapi semua orang yang terlibat dalam produksi film."

Menggabungkan inovasi teknologi dan komitmen terhadap lingkungan, keberlanjutan hijau dalam industri film Indonesia memiliki potensi untuk membawa perubahan signifikan. Tak hanya untuk lingkungan, tapi juga untuk industri film itu sendiri. Artinya, kita bisa menikmati film-film berkualitas, tanpa harus merusak lingkungan.